
Dia menjelaskan, pihaknya punya Jabar Cekas melalui jejaring bersama DP3AKP ada di 627 kecamatan di dalamnya ada ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat, termasuk juga jejaring dengan kepolisian, psikologi, dan lainnya.
Dengan adanya semua jejaring tersebut, Atalia berharap bisa semakin dekat dengan masyarakat agar kasus-kasus perundungan ini dapat diatasi bersama.
“Jadi tidak perlu sampai ke berita-berita nasional dulu, jangan sampai juga kasusnya sudah parah dulu, tapi diselesaikan,” jelasnya.
Atalia menyampaikan bahwa pihaknya mempunyai Program bersama JQR untuk mengumpulkan para mahasiswa dari perwakilan dari seluruh Universitas di Jabar untuk melakukan sosialisasi mengenai pentingnya ruang aman bagi para mahasiswa mulai dari kekerasan seksual, perundungan, dan HIV/AIDS.
“Saya merasa ini sangat penting karena dengan adanya sosialisasi mereka tahu dulu, apa yang sebetulnya harus mereka hindari, apa yang seharusnya mereka lakukan. Nah, ini penting, jangan-jangan mereka hanya menganggap selama ini hanya sesuatu misalnya disiulin, dicolek itu adalah sesuatu hal yang wajar,” ucapnya.