
Masalah ekonomi juga menjadi salah satu pemicu utama perceraian di Garut. Dari 9 kasus yang ditangani Julis sepanjang tahun ini, hanya satu pasangan yang berhasil rujuk melalui mediasi.
“Perbandingannya cukup besar, 9 banding 1. Kebanyakan klien tetap memilih bercerai meski sudah dimediasi,” ungkapnya.
Pengadilan Agama Garut mencatat bahwa selain masalah ekonomi dan perselingkuhan, pinjol dan judol menjadi faktor yang signifikan dalam meningkatnya angka perceraian. Hal ini mencerminkan tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi masyarakat Garut saat ini. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News