Melalui OPADI, masyarakat dapat memperoleh paket kebutuhan pokok berisi beras premium, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu dengan harga jauh di bawah pasaran. Paket senilai sekitar Rp96.700 tersebut disubsidi sehingga masyarakat cukup membayar Rp40.000 per paket, dengan target penerima manfaat mencapai lebih dari 100 ribu orang.
Untuk komoditas minyak goreng, khususnya Minyakita, distribusi diperkuat melalui BUMN Pangan seperti Bulog dan ID Food dengan target penyaluran minimal 35 persen guna mempercepat jangkauan ke masyarakat.
Terkait potensi gangguan produksi akibat musim hujan, terutama pada komoditas cabai, Disperindag Jabar telah melakukan optimalisasi penyerapan hasil panen di sentra produksi. Pada Desember ini, diperkirakan terdapat panen cabai merah sekitar 14.496 ton dan cabai rawit merah sekitar 6.479 ton yang tersebar di sejumlah daerah sentra seperti Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Majalengka, dan Bandung Barat.
Strategi yang ditempuh antara lain dengan mendorong kerja sama antara petani di hulu dan pelaku usaha di hilir, serta memperkuat koordinasi lintas sektor. Untuk kebutuhan BBM dan LPG, Pemprov Jabar juga berkolaborasi dengan Pertamina guna memastikan manajemen stok tetap aman, khususnya di kawasan wisata dan wilayah rawan bencana.
Nining mengimbau masyarakat Jawa Barat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan. Ia menegaskan pemerintah terus melakukan pengawasan distribusi secara terpadu bersama Kementerian Perdagangan dan Satgas Pangan Polri.





