Ia juga menyinggung pentingnya keteguhan mental bagi seorang pemimpin ketika kebijakan yang diambil mendapat penolakan publik.
Dedi mengingatkan bahwa tindakan seorang kepala daerah tak seharusnya langsung dihakimi ramai-ramai.
“Kalau mentalnya tidak cukup kuat, tak ada yang akan berani mengurus persoalan masyarakat karena takut disalahkan. Tapi saya siap,” ujarnya.
Kebijakan Dedi yang dianggap kontroversial ini memicu perdebatan luas di kalangan masyarakat, aktivis, dan pemerhati kebijakan publik.
Banyak yang mempertanyakan apakah pendekatan militer layak diterapkan dalam menangani persoalan anak-anak yang dianggap bermasalah. (trn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News