“Kaum menengah ke bawah problemnya, mereka sudah tidak punya etos. Mereka tidak ingin lagi bekerja dengan baik, hanya ingin menikmati. Uang dikonsumsi, bukan menjadi modal kerja,” tegasnya.
Untuk mengatasi kondisi ini, Dedi menyebut empat langkah strategis: pembebasan biaya pendidikan, biaya pengobatan, biaya listrik, dan jaminan hari tua yang layak.
Ia juga menegaskan bahwa sejumlah kebijakannya seperti larangan study tour, wisuda, dan perpisahan sekolah bukan untuk membatasi siswa, tetapi untuk membebaskan keluarga dari tekanan ekonomi pendidikan.
“Ekosistem pendidikan sekarang ini justru melahirkan kekacauan ekonomi bagi orang tua. Kita harus ubah itu,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News