“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Presiden dan Kementan. Ini jadi motivasi besar bagi kami untuk memperkuat sektor pertanian di Majalengka,” kata Gatot.
Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Yudi Sastro, menjelaskan bahwa pendekatan hayati melalui penggunaan burung hantu terbukti ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan metode kimia.
“Pendekatan ini tidak hanya efektif mengendalikan hama, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem pertanian. Harapannya hasil panen meningkat dan kesejahteraan petani tetap terjaga,” jelas Yudi.
Langkah ini diharapkan menjadi contoh penerapan pertanian berkelanjutan yang dapat diterapkan di daerah lain. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News