Daerah

Dedi Mulyadi Sebut Keuangan di Desa Haru Nontunai Agar Transparan dan Antikorupsi

×

Dedi Mulyadi Sebut Keuangan di Desa Haru Nontunai Agar Transparan dan Antikorupsi

Sebarkan artikel ini
Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa kini memasuki babak baru. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi secara resmi meluncurkan sistem transaksi nontunai dalam Sistem Pengelolaan Keuangan Desa (SPKD), Selasa (3/6/2025), di Gedung Graha Pupuk Kujang, Kawasan Industri Kujang Cikampek (KIKC), Kabupaten Karawang.

Baca Juga:  Soal Program Digital, Diskominfo Cianjur: Menkominfo Ajak Koordinasi Seragamkan Data Keluarga Miskin

Langkah ini menjadi tonggak penting dalam digitalisasi tata kelola keuangan desa di seluruh wilayah Jawa Barat. Dalam sambutannya, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa seluruh proses pengelolaan dana desa, mulai dari penerimaan hingga belanja, kini wajib menggunakan transaksi digital.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Soroti Krisis Moral Remaja, Tegaskan Aksi Nyata dan Program Pembinaan Khusus

“Sistem Pengelolaan Keuangan Desa hari ini resmi menjadi Sistem Pengelolaan Keuangan yang berbasis digital atau E-Budgeting,” ujar Dedi, yang akrab disapa KDM.

Ia menambahkan, transaksi nontunai akan mempermudah pelacakan dan audit terhadap setiap kegiatan keuangan di tingkat desa, sekaligus mencegah potensi penyimpangan anggaran.

Baca Juga:  BPJAMSOSTEK Cimahi Ingatkan Peserta Hindari Calo saat Klaim JHT

“Uang masuk melalui transfer digital, kemudian nanti belanja, rincian belanjanya itu semua pembayarannya lewat digital. Sehingga mudah sekali mendeteksi apabila ada potensi penyimpangan, karena data digital tidak bisa membohongi,” tegasnya.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2