Menurut Farhan, warga sudah mampu memilah dan mengolah sampah, tetapi fasilitas pendukung masih kurang.
“Masalahnya bukan di kemampuan, tapi di kapasitas. Karena itu kita masih melihat timbunan sampah di titik-titik kumpul yang tidak ditentukan. Sekarang saatnya kita buktikan bahwa kita punya tekad menjaga Bandung tetap bersih dan beres,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa semangat bersih-bersih harus menjadi budaya, bukan kegiatan insidental.
“Setiap akhir pekan Bandung selalu jadi tuan rumah banyak acara dari Pawai Persib, Pasar Seni ITB, Festival Asia Afrika, sampai Pawai kendaraan hias Kota Bandung. Maka sebagai tuan rumah, kita harus selalu jadi kota yang bersih di akhir acara,” ujarnya.
Farhan mengajak seluruh warga menjaga kebersihan lingkungan.





