Menurut Uli, perdebatan itu berkaitan dengan metode penanganan sisa detonator. Biasanya, bahan pemicu ledakan tersebut dimusnahkan dengan cara ditenggelamkan ke laut.
Namun pada hari kejadian, diputuskan untuk menggunakan metode penimbunan dengan campuran urea.
“Drum berisi detonator sudah diturunkan ke dalam lubang, namun ketika proses berlangsung, tiba-tiba drum tersebut meledak,” jelas Uli.
Kronologi Versi TNI
Sebelumnya, TNI telah menjelaskan kronologi insiden yang menewaskan 13 orang, terdiri dari sembilan warga sipil dan empat prajurit TNI.