KPAID Tasikmalaya Terus Gali Fakta Keterlibatan Orang Dewasa dalam Kasus Perundungan Anak

Ilustrasi perundungan siswa SD. (foto: ilustrasi)

Menurut dia, tindakan tersebut tentu harus ditelusuri karena bisa jadi ada indikator lain termasuk keterlibatan orang dewasa sehingga anak-anak melakukan perbuatan tersebut.

“Kami tidak hanya fokus pada peristiwa itu, saya meyakini ada indikator lain alasan anak melakukan itu, artinya ada sebuah peristiwa sebelumnya,” jelasnya.

Baca Juga:  Kisruh di DPRD Purwakarta, Haji Amor dapat Mosi Tidak Percaya dari 5 Fraksi

Ato menyampaikan KPAID Tasikmalaya dalam kasus ini tidak hanya memberikan perhatian kepada korban, melainkan pada anak-anak yang menjadi terduga pelaku perundungan agar mereka tetap mendapatkan hak dan perhatian khusus.

Baca Juga:  MPLS di SMAN 1 Wanayasa, Polisi di Purwakarta Sampaikan Ini

“Kami berpikir, baik korban maupun pelaku, hakikatnya adalah korban, korban dari lemahnya pola asuh, pengawasan lingkungan,” tuturnya.

Ato menyatakan bahwa munculnya kasus tersebut jangan sampai terduga pelaku juga menjadi korban perundungan, untuk itu tidak dulu memikirkan sanksi melainkan bagaimana mencari solusi yang terbaik dan saat ini kasusnya masih ditangani polisi.

Baca Juga:  Tragis! Seorang Pemotor di Tasikmalaya Tewa Mengenaskan Terhimpit Truk dan Bus