Pada tahap awal, produksi pupuk organik dari pengolahan kohe ditargetkan mencapai 20 hingga 30 ton per hari dan akan ditingkatkan menjadi 50 ton per hari seiring optimalisasi fasilitas.
“Pupuk ini akan disalurkan secara bersubsidi oleh Pupuk Indonesia kepada para petani di berbagai daerah,” ujar Dian.
Sementara itu, Direktur PT Berkah Lumintu Sejati Ari Bowo Sumarno menilai potensi kohe di Kuningan sangat besar, namun selama ini belum termanfaatkan secara optimal. Untuk itu, pihaknya bersama Pemkab Kuningan tengah menyiapkan pembangunan pabrik kedua di Kecamatan Cigugur.
“Pabrik ini hasil kerja sama strategis dengan Pemkab Kuningan dan Pupuk Indonesia. Kami optimis dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan sektor pertanian,” ucap Ari.
Langkah ini diharapkan menjadi model keberhasilan pengelolaan limbah peternakan yang tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga memberdayakan peternak dan petani lokal melalui sistem ekonomi sirkular yang berkelanjutan. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News