Membeludaknya TKI Majalengka Bikin Pemkab Putar Otak

JABARNEWS | MAJALENGKA – Membeludaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Majalengka yang bekerja di luar negeri, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memutar otak. Pemkab membuat program Bina Keluarga (BK) untuk keluarga yang ditinggalkan oleh orang tuanya.

BK ini berfungsi untuk menangani tiga permasalahan yakni meningkatkan kemandirian ekonomi, memfasilitasi kesejahteraan keluarga, dan untuk pemenuhan hak-hak anak karena ditinggalkan oleh orang tuanya.

Plt. Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi, mengatakan, pihaknya cukup kaget juga jika melihat angka pahlawan devisa negara asal Majalengka, faktanya cukup banyak yakni mencapai 23.687 orang, dengan dominasi kaum perempuan sebanyak 17.251 orang.

Baca Juga:  Banjir Kepung Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung

“Soal banyaknya TKI asal Majalengka, kita punya Bina Keluarga TKI, BK ini diharapkan bisa memfasilitasi dalam hal untuk meningkatkan kemandirian ekonomi para keluarga TKI,” ungkapnya, usai membuka acara pengukuhan BK TKI di salah satu hotel, Jumat (5/10/2018).

Karna menambahkan, pihaknya berharap dengan adanya BK-TKI ini, keluarga yang ditinggalkan minimal tidak mengalokasikan anggaran yang diperoleh untuk hal-hal yang konsumtif. Karena biasanya para TKI itu mendapatkan gaji besar, lantas kiriman uangnya atau penghasilannya langsung digunakan untuk keperluan yang sifatnya konsumtif.

Baca Juga:  Jadwal Buka Puasa Hari ini Untuk Kota Bandung

“Jangan sampai nanti penghasilan yang didapatkan, oleh keluarganya itu dipakai untuk hal-hal yang konsumtif. Itu tidak baik bagi masa depan anak-anak yang ditinggalkan,” ungkapnya.

BK-TKI ini bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kab. Majalengka dan Kementrian yang menaunginya.

Baca Juga:  SIM Keliling Polrestabes Bandung Senin, 25 Februari 2019

‎Kepala DP3AKB, Asmaradewi, mengatakan, bentuk kegiatan BK-TKI ini adalah untuk melakukan pemberdayaan ekonomi keluarga yang tujuannya mengatasi permasalahan tentang pengelolaan keluarga yang ditinggalkan.

“Bina Keluarga ini tentunya untuk menangani soal ekonomi, dan bimbingan maupun arahan kepada anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya karena bekerja di luar negeri,” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat