JABARNEWS | BANDUNG – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bergerak cepat menyelidiki fenomena kematian massal ikan di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Sebanyak 100 ton ikan, mayoritas ikan mas, ditemukan mati mengambang di perairan waduk akibat dugaan cuaca ekstrem dan fenomena upwelling.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Tb Haeru Rahayu, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menurunkan tim investigasi guna mengetahui penyebab pasti insiden ini.
“KKP melalui Ditjen Perikanan Budi Daya telah menerjunkan tim untuk mengecek penyebab kematian massal ikan di Waduk Jatiluhur,” ujar Tb Haeru dalam keterangannya, Senin (10/2/2024).
Kematian ikan ini menyebabkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit, diperkirakan mencapai Rp2,2 miliar. Dengan asumsi harga ikan mas sebesar Rp22 ribu per kilogram, kejadian ini menjadi pukulan berat bagi para pembudidaya di kawasan tersebut.
Direktur Ikan Air Tawar Ditjen Perikanan Budi Daya KKP Ujang Komarudin mengungkapkan bahwa kejadian ini banyak terjadi di Kampung Pasir Kole, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, serta Kampung Citerbang, Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani.