MUI berharap ulama dan pakar hukum di Jabar juga turut memberikan kajian mendalam agar kasus serupa bisa dicegah di masa mendatang melalui pendekatan keagamaan dan hukum.
Sebelumnya, polisi mengamankan 75 orang yang diduga merupakan bagian dari komunitas LGBT saat menghadiri kegiatan bertajuk Family Gathering di sebuah vila kawasan Puncak. Kegiatan tersebut dicurigai sebagai kedok pertemuan kaum gay, dan kini tengah diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan, 30 orang dinyatakan reaktif HIV dan sifilis. Meski seluruh peserta saat ini telah dipulangkan, polisi masih mendalami kemungkinan adanya unsur pidana dan belum menetapkan tersangka.
Rafani menambahkan, penanganan terhadap fenomena LGBT bukan hanya soal hukum, tetapi juga moralitas publik dan perlindungan terhadap ketahanan keluarga.
“Kalau pemerintah diam, masyarakat jadi ragu untuk bersikap. Tapi kalau pemerintah tegas, masyarakat akan merasa dilindungi,” pungkasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
