“Ngeprak ” Tandai Ditutupnya Festival 7 Sungai Di Subang

JABARNEWS | SUBANG – Festival 7 Sungai di Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, memasuki hari terakhir. Tepat hari ini, Minggu (4/11) Festival 7 Sungai resmi ditutup dengan acara “Ngemprak” (menggiring masuk ke jaring / “Bubu”)

Event Festival 7 Sungai ini memang jadi kegiatan rutin yang ditunggu-tungu masyarakat di Desa Cibuluh. Terlebih, bagi warga Kampung Ciseupen yang menjadi lokasi kegiatan event taunan itu.

Pertama kali event ini digelar pada 2016 lalu, dimaknai sebagi bentuk komitmen warga untuk menjaga kelestarian sungai sesuai wilayah tempat tinggalnya.

Kegiatan Festival 7 sungai menampilkan gelaran seni Budaya, di antaranya acara teatrikal, menggambarkan nilai nilai tradisi zaman dahulu, di antaranya menyuci baju, menjaring ikan (Ngecrik) dan sejumlah permainan anak anak.

Baca Juga:  Balon Bupati Kang Dadan Beri Santun kepada Anak Yatim dan Kaum Duafa

Acara yang berlangsung sejak tanggal 2 hingga 4 November 2018 itu, dibuka Plt Bupati Subang H Ating Rusnatim, didampingi Kadisparpora Subang H Ugit Sugiana ditandai dengan acara teatrikal dan “Ngagobyag” sungai.

Selain dimeriahkan berbagai kreasi seni, dilanjutkan dengan deklarasi perwakilan warga dari masing masing aliran sungai menyatakan kesiapan mereka menjaga dan melestarikan alamiah sungai.

Plt Bupati Subang mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang berpartisipasi dalam acara gelaran Festival 7 Sungai serta aktivis penggiat budaya dan pariwisata Subang selatan.

“Momen ini merupakan momen yang luar biasa,Festival 7 Sungai adalah kearifan lokal yang menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Subang, khususnya Subang selatan, karena Festival 7 Sungai membuat nama Kampung Ciseupan dikenal,” kata Bupati Subang kepada awak media.

Baca Juga:  Penuh Drama! Pelaku Pencabulan Anak di Tebing Tinggi Ditangkap Polisi

Ia merasa bangga dan berterimakasih kepada masyarakat yang begitu antusias berpartisipasi, terutama para penggiat budaya dan pariwisata Subang. “Momen ini luar biasa, ini jadi kebanggaan masyarakat Subang. Terlebih bagi warga Ciseupan, ” ungkapnya.

Pengurus Kompepar Subang, Udan mengatakan di desa Cibuluh ada tujuh aliran sungai, masing-masing bertahap menyatu hingga akhir air menyatu di Sungai Cipunagara.

Kata Udan,ke tujuh sungai itu dinamai sungai Cipunagara, Cikarucang, Cileat, Cilandesan, Citereup, Cikembang, dan Cinyaro. “Makanya acara ini disebut Festival tujuh sungai,” ujar Udan

Baca Juga:  PSBB Bodebek Diperpanjang Hingga 23 Desember, Ini Alasannya

Kata Udan, tema -Hurip Cai- di Festival 7 Sungai yang ketiga mempunyai makna mensyukuri karunia sang pencipta akan keindahan alam dan air yang melimpah.

Udan berharap, kegiatan yang sudah menjadi agenda rutin tersebut dapat mendongkrak perekonomian warga, terlebih bagi warga desa Cibuluh.

Dalam kegiatan Festival 7 sungai ini selain menampilkan gelaran seni Budaya, diantaranya kesenian Pencak Silat, Jaipongan dan Gemyung serta di puncak acara menampilkan pentas Wayang Golek, panitia juga menyediakan stand-stand bagi para pelaku UKM lokal, terutama untuk menjual hasil produk home industri. (Mar)

Jabarnews | Berita Jawa Barat