Obat dan Vaksin DBD Belum Ada, Masyarakat Hanya Diminta Waspada dan Lakukan Pencegahan

Ilustrasi Kasus DBD. (Foto: Shutterstock).

JABARNEWS | BOGOR – Entomolog Kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Fairuz Hayati mengatakan bahwa obat dan vaksin untuk melumpuhkan Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus pada kasus demam berdarah dengue (DBD) belum ada.

Fairuz mengatakan, pencegahan gigitan nyamuk penyebab DBD perlu diperhatikan masyarakat karena selain obat dan yang belum ada, faktor utama penyembuhan adalah kekebalan tubuh penderitanya yang pastinya setiap orang berbeda-beda.

Baca Juga:  Ternyata Ini Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Kota Bogor, Masyarakat Diminta Lebih Waspada

“Mengingat obat untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih terus dikembangkan, maka cara terbaik yang dapat kita lakukan adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus di lingkungan kita,” kata Fairuz di Bogor, Minggu (15/5/2022).

Baca Juga:  Perahu Terbalik, Seorang Nelayan Tewas Tenggelam di Pantai Kuala Putri Serdang Bedagai

Dia menyampaikan 3M plus, yakni menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, mendaur ulang atau memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan.

Baca Juga:  Program Kawasan Metropolitan Rebana Dipermasalahkan DPRD Jabar, Kenapa?

Ditambah mencegah gigitan dan pengembangbiakan nyamuk dengan delapan langkah yaitu memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, tidur menggunakan kelambu dan memasang kawat kasa di lubang ventilasi.