JABARNEWS | BANDUNG – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengapresiasi peran strategis Paguyuban Pasundan dalam mendukung dunia pendidikan di Kota Bandung. Menurutnya, Paguyuban Pasundan telah menjadi salah satu pilar penting penyelenggaraan pendidikan melalui jaringan lembaga pendidikan yang tersebar dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pemerintah Kota Bandung pun telah menjalin berbagai kerja sama konkret, termasuk dalam pemanfaatan lulusan lembaga pendidikan Paguyuban Pasundan sebagai calon tenaga pengajar.
Farhan: Kontribusi Nyata dan Berkelanjutan
Dalam acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Idulfitri 1446 H Keluarga Besar Paguyuban Pasundan, Sabtu 12 April 2025, di Gedung Mandalasaba dr. Djoendjoenan, Farhan hadir bersama Wakil Wali Kota. Ia menyebut kehadirannya sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi besar lembaga tersebut.
“Saya dan Wakil Wali Kota hadir dalam silaturahmi ini. Ini bentuk penghormatan atas peran besar Paguyuban Pasundan, terutama dalam dunia pendidikan di Kota Bandung,” ujar Farhan.
Ia menegaskan, lembaga pendidikan di bawah naungan Paguyuban Pasundan telah menjadi bagian dari sistem pendidikan Kota Bandung sejak lama. Lembaga-lembaga ini hadir secara menyeluruh, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, dan memiliki sejarah panjang dalam pembangunan sumber daya manusia.
“Lembaga paguyuban ini punya sejarah panjang. Lembaga pendidikannya tersebar di berbagai tingkatan dan sudah menjadi mitra penting pemerintah kota,” tegasnya.
Kolaborasi Konkret dengan Pemerintah Kota
Farhan mengungkapkan bahwa kerja sama antara Pemerintah Kota Bandung dan Paguyuban Pasundan tidak bersifat simbolis. Ia menyebut beberapa bentuk kolaborasi yang telah berjalan efektif.
“Kita sudah bekerja sama dalam berbagai hal. Salah satunya, kami manfaatkan lulusan fakultas ilmu pendidikan untuk perekrutan guru di Bandung,” ucapnya.
Farhan pun berharap kemitraan ini terus berlanjut. Ia yakin, kehadiran Paguyuban Pasundan akan semakin memperkuat sistem pendidikan dan mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di Bandung.
Gubernur Jabar: Pembangunan Harus Berakar pada Budaya
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan pesan penting tentang perlunya pembangunan yang berlandaskan nilai-nilai budaya. Ia mengingatkan bahwa hal tersebut bukan bentuk primordialisme, melainkan fondasi nilai moral.
“Ini bukan tentang primordialisme, tapi tentang nilai. Pemimpin harus jadi contoh. Paguyuban Pasundan harus melahirkan pemimpin-pemimpin nasional,” ujarnya.
Dedi juga menyoroti pentingnya menjaga lingkungan tanah Sunda dari kerusakan ekologis, seperti tambang ilegal dan penggundulan hutan.
“Tanah Sunda diciptakan Tuhan saat sedang tersenyum, maka jangan dirusak. Semua kepala daerah harus menjaga lingkungan,” tegasnya.
Ia mengajak semua elemen masyarakat untuk kembali kepada nilai-nilai warisan leluhur, seperti silih asah, silih asih, dan silih asuh.
Pemimpin Sunda Harus Representatif
Ketua Umum Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi, turut menegaskan pentingnya nilai-nilai kesundaan dalam kepemimpinan. Ia berharap para pemimpin di Jawa Barat memiliki keberanian untuk menunjukkan jati diri Sunda secara autentik.
“Saya berharap gubernur punya keberanian luar biasa. Sekarang mah pemimpin teh harus merepresentasikan kesundaannya,” ucapnya.
Melawan Kemiskinan dan Kebodohan Lewat Pendidikan
Sementara itu, Ketua Dewan Pengaping Paguyuban Pasundan sekaligus Anggota Komisi I DPR RI, T.B. Hasanuddin, menegaskan bahwa eksistensi Paguyuban Pasundan telah teruji lebih dari satu abad. Menurutnya, paguyuban ini tidak hanya menjaga budaya, tetapi juga aktif memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
“Paguyuban Pasundan sudah berdiri lebih dari 112 tahun. Ia hadir bukan hanya untuk budaya, tapi juga memerangi kemiskinan dan kebodohan,” katanya.
Ia berharap Paguyuban Pasundan terus mendukung program-program pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah, terutama dalam bidang pendidikan dan pengentasan kemiskinan.
Acara silaturahmi ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Jaksa Agung RI, Anggota DPR RI, para menteri, Gubernur Jawa Barat, anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, para wali kota dan bupati, serta para tokoh Sunda dari berbagai wilayah.
Kehadiran mereka menunjukkan bahwa Paguyuban Pasundan bukan sekadar organisasi budaya. Ia telah tumbuh menjadi kekuatan sosial yang memiliki pengaruh luas, khususnya dalam bidang pendidikan, pelestarian budaya, dan pembangunan masyarakat Sunda secara menyeluruh.(Red)