Dari segi geografis, ia menjelaskan bahwa Kota Bandung seharusnya memungkinkan air mengalir dengan baik. Namun, kapasitas saluran air yang tidak memadai menjadi faktor penghambat.
Ia juga menyoroti kondisi sungai yang mengalami penyempitan akibat timbunan sampah dan sedimentasi, sehingga daya tampung airnya semakin berkurang.
“Jika sungai penuh dengan sampah, otomatis volume air yang bisa ditampung pun berkurang. Ini menjadi pertanyaan besar, seberapa rutin pemerintah daerah melakukan pembersihan sungai dan drainase?” katanya.
Lebih lanjut, Denny menekankan bahwa penanganan banjir di Kota Bandung harus difokuskan pada dua aspek utama, yaitu normalisasi sungai serta peningkatan daerah resapan air.