Daerah

Pasca Longsor di TPU Cikadut Kota Bandung, Petugas Perbaiki Tepi Tebing Pakai Bambu dan Karung Tanah

×

Pasca Longsor di TPU Cikadut Kota Bandung, Petugas Perbaiki Tepi Tebing Pakai Bambu dan Karung Tanah

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak empat makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra Kota Bandung rusak akibat tergerus longsor pada Rabu 10 November 2021 kemarin. Keempat makam tersebut jenazahnya kemudian dipindahkan ke tempat yang lebih aman. 

Dari pantauan terkini, sejumlah petugas dari TPU Cikutra tengah bekerja memasang batasan menggunakan bambu dan karung berisi tanah di titik longsoran. Terlihat di titik longsoran memang sedikit sekali pepohonan yang berguna untuk menahan dari gerusan longsor.

Baca Juga:  Praktik Calo Buruh di Karawang Marak, Dedi Mulyadi Angkat Bicara

Di lokasi longsor TPU Cikutra terpantau pula berada di atas aliran Sungai Cidurian dan di bagian bawah dari lereng itu merupakan cadas. 

Baca Juga: Orang Tua Mesti Tahu! Masalah Kesehatan Ini Bisa Terjadi Pada Kulit Bayi

Baca Juga: Inilah Tiga Elemen Penting Untuk Menambah Nuansa Jepang di Interior Rumah

Salah seorang warga bernama Titi (52) menuturkan kejadian longsoran di TPU Cikutra tersebut. Menurutnya, kejadian itu terjadi saat kondisi sedang hujan lebat disertai petir dan angin, kejadian itu terjadi bada Asar. 

Baca Juga:  Kasus DBD Selama Tahun 2021 di Jawa Barat, Tercatat Alami Penurunan

“Iya kejadiannya itu tiba-tiba dan langsung ambruk gitu tanahnya. Ada empat makam yang tergerus dan alhamdulillah langsung cepat memanggil ahli waris untuk segera dipindahkan ke tempat yang aman,” ujarnya di lokasi, Kamis 11 November 2021.

Baca Juga: Uji Materi Kewenangan, Dewan Pers Setuju Organisasi Wartawan Ikut Susun Peraturan Pers

Baca Juga:  Truk Bermuatan Mie Instan Terjun ke Sungai di Cianjur

Baca Juga: Minuman Dingin Ini Ternyata Enak Untuk Dinikmati Saat Musim Hujan

Ternyata, tak hanya di titik itu saja melainkan tak jauh dari sana tepatnya di seberangnya terlihat ada pula jalan dan kirmir yang tergerus oleh aliran Sungai Cidurian.

“Ya kemarin itu debit airnya sangat tinggi sehingga ada beberapa kirmir yang ambruk,” katanya seraya mengaku selalu khawatir ketika hujan turun. (Yan)

Tinggalkan Balasan