Amerika Serikat masih menjadi tujuan utama ekspor Jawa Barat dengan nilai 4,27 miliar USD, diikuti Filipina sebesar 2,32 miliar USD, dan Jepang senilai 0,01 miliar USD.
Selain ekspor, konsumsi masyarakat juga tercermin dari peningkatan penyaluran kredit perbankan. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat, Darwisman, menyebutkan penyaluran kredit bank umum di Jawa Barat mencapai Rp655 triliun atau tumbuh 1,51 persen secara tahunan (YoY). Dengan capaian tersebut, Jawa Barat menjadi provinsi kedua terbesar dalam penyaluran kredit nasional setelah DKI Jakarta, dengan pangsa pasar 7,87 persen.
Untuk Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Jawa Barat mencatat penyaluran Rp189,22 triliun atau 12,61 persen dari total nasional. Capaian ini menempatkan Jawa Barat sebagai penerima kredit UMKM terbesar kedua setelah Jawa Timur.
Sementara itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Barat pada Juli 2025 telah dimanfaatkan oleh 44.326 pelaku usaha dengan total penyaluran Rp2,42 triliun. Outstanding KUR saat ini mencapai Rp2,30 triliun, dengan mayoritas diserap sektor mikro sebesar 68,12 persen atau Rp1,57 triliun.
Dengan tren positif konsumsi, investasi, serta kinerja perdagangan, Pemdaprov Jabar optimistis pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2025 akan terus bertahan di atas rata-rata nasional. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
