“Kalau teknologinya aman, nyaman, dan berizin, kenapa tidak kita adopsi?” katanya.
Salah satu inovasi datang dari Mugi Sudjana, warga Bandung yang menciptakan insinerator berbasis hidrogen. Mesin ini telah diuji selama lima bulan dan mampu memusnahkan hingga 2 ton sampah per hari.
“Mesin ini belum ada namanya. Tapi per jam bisa memusnahkan 200 kilogram sampah. Makin panas, makin cepat,” ujar Mugi.
Keunggulan mesin ini adalah residu yang sangat sedikit serta efisiensi tinggi. Beroperasi selama 10 jam per hari, mesin hanya memerlukan sekitar 50 liter air dan mampu membersihkan sampah di sekitar GOR Saparua serta gedung-gedung pemerintahan seperti Gedung Sate.
“Kunci keberhasilan mesin ini terletak pada keandalan operator. Kalau operatornya terlatih dan rajin, hasilnya optimal,” tambah Mugi.
Dengan dukungan masyarakat dan pemanfaatan teknologi lokal, Erwin optimis Bandung bisa keluar dari krisis sampah. “Kami bukan Superman atau Batman. Tapi insyaallah, dengan tahapan dan kolaborasi semua pihak, Bandung akan bebas dari sampah,” tegasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News