Selain insinerator, Pemkot juga menjajaki teknologi alternatif seperti bio digester, yang sudah diterapkan di TPS Gedebage. Teknologi ini mampu mengolah hingga 30 ton sampah organik per hari, sekaligus menghasilkan energi dan pupuk. Keberhasilannya dijadikan model replikasi di wilayah lain.
Langkah-langkah ini dinilai efektif. Menurut laporan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, sejumlah titik pengolahan sampah mandiri sudah mampu mengurangi pembuangan ke TPA hingga mendekati 100 ton per hari.
Namun tantangan tetap ada, terutama soal lahan dan kepadatan penduduk. Zul mencontohkan keberhasilan TPS di Bandung Kulon yang mampu memasang insinerator di dekat permukiman tanpa penolakan warga, berkat komunikasi dan pendekatan sosial yang intensif.
“Dengan dukungan masyarakat dan DPRD, kami berharap jumlah mesin bisa bertambah. Saat ini baru ada tujuh unit, padahal kebutuhan idealnya bisa 30 sampai 50 unit,” ungkap Zul. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





