“Ini sering kali berujung pada krisis dalam rumah tangga, meski tidak terlihat dari luar,” tutur Herman.
“Ujung-ujungnya mereka pinjam ke ‘bank emok’, ke pinjol ilegal. Dampaknya luar biasa. Bisa menghancurkan ekonomi keluarga, bahkan bisa memicu konflik dalam rumah tangga,” katanya.
Herman menilai, dengan meniadakan study tour, pemerintah ingin menciptakan ruang belajar yang lebih sehat dan bebas dari tekanan ekonomi yang tidak perlu.
“Tujuan akhirnya adalah memastikan proses pembelajaran berjalan optimal, dan keluarga tetap dalam kondisi stabil secara finansial,” ujarnya. (dtk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News