Daerah

Kota Bandung Mantapkan Pendidikan Karakter, 4 SMP Negeri Jadi Pionir

×

Kota Bandung Mantapkan Pendidikan Karakter, 4 SMP Negeri Jadi Pionir

Sebarkan artikel ini
Kota Bandung Mantapkan Pendidikan Karakter, 4 SMP Negeri Jadi Pionir
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dr. Edy Suparjoto, saat memaparkan program pendidikan karakter di Basa Basi Podcast Pokja PWI.

 

JABARNEWS | BANDUNGKota Bandung sedang menapaki langkah baru dalam pendidikan karakter. Program yang menyasar seluruh siswa kelas IX SMP ini kini diprioritaskan bagi sekolah negeri, dengan target tuntas pada akhir 2025. Dari 8 SMP Negeri yang menjadi bagian tahap kedua, empat di antaranya—SMPN 5, 13, 33, dan 49—ditetapkan sebagai pionir, membuka jalan bagi lahirnya generasi muda Kota Bandung yang cerdas sekaligus berkarakter kuat.

Fokus Awal pada Sekolah Negeri

Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan menegaskan, program pendidikan karakter tidak berhenti hanya pada sekolah negeri. Namun, hingga penghujung 2025, perhatian utama tetap diarahkan pada SMP Negeri sebagai fondasi awal keberhasilan program.

“Program ini ditujukan untuk semua siswa kelas IX sekolah menengah pertama di Kota Bandung. Bulan Desember tahun ini targetnya semua sekolah negeri sudah melaksanakan,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dr. Edy Suparjoto, saat menjadi narasumber di Basa Basi Podcast Pokja PWI Kota Bandung, Jalan Ahmad Yani Nomor 62 (Kompleks Stadion Sidolig), Selasa (23/9/2025).

Baca Juga:  Ridwan Kamil Kukuhkan Paskibraka Jabar 2022

Kolaborasi untuk Membentuk Karakter Tangguh

Pada tahap pelaksanaan, program ini tidak berjalan sendiri. Dinas Pendidikan menghadirkan kolaborasi dengan TNI-Polri serta guru sebagai motor penggerak. Dengan demikian, siswa tidak hanya mendapatkan ilmu di kelas, tetapi juga pengalaman belajar yang lebih humanis, disiplin, dan mencegah terjerumus dalam perilaku negatif.
Kegiatan yang dikembangkan mencakup pendidikan bela negara sebagai muatan lokal untuk meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab. Selain itu, kurikulum pembelajaran juga disesuaikan agar lebih relevan dalam membentuk pola pikir positif serta mengembangkan siswa secara intelektual, emosional, dan spiritual.

Baca Juga:  Ada Lomba Ceramah Berbahasa Daerah, Riza Patria Apresiasi Pekan Isra Miraj Yayasan Al Mukarromah

Sinergi Guru dan Kurikulum

Lebih jauh, Dr. Edy menegaskan bahwa guru-guru PKn, PJOK, dan mata pelajaran lainnya turut terlibat aktif dalam menghidupkan semangat pendidikan karakter. Upaya ini sejalan dengan Permendikdasmen Nomor 10 Tahun 2025 Pasal 4 (1) tentang Standar Kompetensi Lulusan, yang menekankan penguasaan 8 dimensi profil lulusan pada akhir setiap jenjang pendidikan.
Dimensi tersebut mencakup: keimanan dan ketakwaan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi. Sinergi antara guru dan kurikulum ini diharapkan dapat menumbuhkan karakter siswa yang utuh, tidak hanya unggul dalam bidang akademik tetapi juga siap menghadapi dinamika kehidupan.

Baca Juga:  Pernah Ada Tawaran Tim Lain, Begini Alasan Erwin Ramdani Bertahan di Persib

Generasi Positif, Masa Depan Bandung

Pada akhirnya, tujuan besar dari program ini adalah mencetak generasi Bandung yang mampu berkata “tidak” pada ajakan yang salah arah. Siswa diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, mandiri, serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungannya.
“Membekali siswa dengan kemampuan untuk mengatakan ‘tidak’ pada ajakan yang mengarah pada hal negatif. Membentuk sumber daya manusia yang tangguh, berdisiplin, mandiri, dan bertanggung jawab,” ungkap Dr. Edy penuh harapan.

Dengan langkah-langkah konkret ini, Kota Bandung mengirim pesan inspiratif: pendidikan bukan hanya tentang mencetak nilai akademis, tetapi juga tentang menumbuhkan jiwa-jiwa muda yang siap menjadi penerang bangsa di masa depan. (Red)