Pada hari pertama, sebanyak sepuluh ahli melakukan observasi lapangan guna menentukan titik prioritas eskavasi di situs yang pertama kali dicatat arkeolog Belanda pada 1890 itu. Luasan situs diperkirakan mencapai lebih dari 1 hektare.
Menurut Ali Akbar, perhatian khusus diberikan pada batu-batu tegak yang diduga berfungsi sebagai pilar pondasi dari struktur piramida Gunung Padang. Setelah penentuan titik awal selesai, ekskavasi akan melibatkan sekitar 100 peneliti bersama masyarakat lokal.
“Dalam pemugaran situs tertua di dunia ini ada sembilan peneliti utama dengan berbagai keahlian-mulai arkeologi, geologi, geofisika, stratigrafi, arsitektur, planologi, tradisi lisan, hingga hidrologi,” jelasnya.
Semua anggota tim merupakan peneliti dalam negeri tanpa keterlibatan tenaga ahli asing. Namun jika ada peneliti luar negeri yang ingin berpartisipasi, pihaknya membuka diri, termasuk melibatkan warga sekitar dalam proses penelitian dan pemugaran. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





