Pengendara Keluhkan Jalan Veteran Purwakarta Sering Macet

JABARNEWS | PURWAKARTA – Masyarakat Kabupaten Purwakarta keluhkan kemacetan lalu lintas di jalan protokol (Veteran – R.E. Martadinata – Sudirman) yang terjadi hampir setiap waktu. Pemerintah daerah diharapkan memberikan solusi kongkret dalam mengatasinya.

Kemacetan di jalan protokol tersebut dirasakan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dikhawatirkan lima sampai sepuluh tahun ke depan bisa mengalami kemacetan total yang tentunya berdampak negatif pada banyak hal, baik lingkungan, perekonomian, dan kenyamanan hidup di Purwakarta.

“Sekitar sepuluh tahun ke belakang, saya masih ingat jarak tempuh dari rumah saya Cibungur ke Pasar Jumaah hanya memakan waktu 10 menit saja. Tapi sekarang bisa sampai 45 menit pada pagi dan sore,” ungkap Wawan (45) salah seorang warga Desa Cibugur, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, (01/12).

Baca Juga:  Kasus Covid-19 di Purwakarta Terus Bertambah, Anne Ratna Mustika Minta Masyarakat Tidak Panik

Keluhan Wawan yang berprofesi sebagai pedagang di Pasar Jumaah, juga dirasakan oleh Indira (33) karyawan salah satu bank. Dia harus menempuh waktu sekitar 20 menit dari perumahan Panorama, Jl. Veteran ke daerah Jl. R.E. Martadinata yang berjarak sekitar 5 KM.

“Hampir setiap berangkat kerja, begitu masuk jalan Veteran langsung temui macet. Sekarang jumlah pemakai mobil di Purwakarta kayaknya sudah terlalu banyak. Tiga atau empat tahun terakhir ini lah saya rasakan begitu, pagi dan sore sudah dipastikan terjadi kemacetan,” papar Indira sambil mengendarai mobil yang tersendat macet saat ditemui langsung jurnalis JabarNews di Jl. Veteran.

Baca Juga:  Kasus Operator Aplikasi ZAL TV Dinyatakan P21, Penyebar Konten Pornografi segera Disidang

Dihubungi terpisah, seorang pengamat sosial, Suseno, mengatakan kemacetan yang terjadi di jalan utama Purwakarta ini diakibatkan volume kendaraan yang besar dan meningkat cukup tinggi setiap tahunnya.

“Sementara ruas jalan tidak bertambah, dan adanya beberapa titik kritis penyebab kemacetan, antara lain perempatan Taman Pembaharuan, pertigaan patung Egrang, perempatan Pasar Jumaah, dan Yogya Dept. Store,” jelas Suseno, yang juga aktifis lingkungan Purwakarta.

Baca Juga:  Di Tengah Isu Resesi Global, Ridwan Kamil Optimis Ekonomi Jabar Bisa Tumbuh, Padahal...

Oleh karena itu, dirinya meminta agar Pemerintah daerah beserta instansi terkait mulai berbuat sesuatu untuk mengatasi kemacetan dan mengantisipasi lonjakan pertumbuhan volume peredaran kendaraan di jalan utama Purwakarta.

“Penerapan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) seperti Lampu Lintas pada setiap perempatan besar, dan juga mengatur pola parkir umum kendaraan roda empat dan roda dua di sepanjang jalan protokol, terutama sepanjang kawasan pertokoan dan perkantoran, harus segera dilakukan” pungkasnya. (Red)

Jabarnews | Berita Jawa Barat