
“Saya rasa kegiatan seperti ini penting untuk mengingatkan siswa agar menghindari perilaku yang tidak sesuai. Bahkan, saya berharap sekolah lain dapat melakukan program serupa,” tambahnya.
Meski demikian, Herman mengakui bahwa hingga kini hanya SMA Sulthan Baruna yang menerapkan tes kehamilan. Ia mencatat bahwa umumnya sekolah-sekolah lain lebih fokus pada tes urin dan langkah-langkah pencegahan kenakalan remaja.
“Saya baru mendengar kegiatan seperti ini di Cikadu. Biasanya sekolah-sekolah lain lebih banyak melakukan tes urin untuk mencegah perilaku negatif di kalangan siswa,” jelas Herman.
Terkait video viral yang menunjukkan sejumlah siswi SMA Sulthan Baruna antre untuk tes kehamilan, Pemkab Cianjur segera menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), serta Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Jawa Barat.





