Polemik Arsitektur Masjid Al Safar

JABARNEWS | KARIKATUR – Dalam acara silaturahmi yang digelar di Bale Asri Pusdai Jabar Bandung, Senin (10/6/2019) terjadi pembahasan tentang polemik arsitektur masjid Al Safar, yang dibangun di km 88 tol Purbaleunyi Purwakarta. Hadir dalam acara silaturahmi tersebut ketua umum MUI Jabar KH. Rahmat Syafei, ustadz Rahmat Baequni, dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau kang Emil.

Baca Juga:  Resmikan SKA Bale Lembang, Mensos Risma Ingin Berikan Kesempatan yang Sama Bagi Disabilitas dan Warga Miskin

Dalam kesempatan tersebut kang Emil memaparkan tentang bentuk segitiga dan lingkaran yang terdapat dalam masjid tersebut dan menjadi kontroversi. Kang Emil menjelaskan bahwa bentuk segitiga, elips, ataupun lingkaran merupakan bentuk geometri yang umum. Sementara dalam ilmu arsitektur, bentuk geometri dapat digunakan untuk menggali kreatifitas dalam berasitektur.

Baca Juga:  Inilah Yang Harus Dilakukan Bupati Purwakarta Kedepan Menurut Mahasiswa

Menurut kang Emil, masjid Al Safar dirancang via teori lipat sehingga didominasi oleh bentuk segitiga.

Kang Emil menyambut baik kritik membangun terkait rancangan arsitektur masjid Al Safar yang dilontarkan ustadz Rahmat Baequni, sebagai ilmu yang menambah keislamannya. Dalam kritikannya ustadz Baequni mengajak umat untuk terus mewaspadai berbagai inovasi ideologi ‘konspirasi’ masuk dari berbagai ranah kehidupan termasuk didunia arsitektur. (Red)

Baca Juga:  IPDA Budiman, Sosok Polisi Di Purwakarta Yang Menginspirasi Banyak Orang

Jabar News | Berita Jawa Barat