“Jika dibandingkan, pengeringan manual dengan sinar matahari membutuhkan waktu hingga empat minggu. Mesin ini jauh lebih cepat, konsisten, ramah lingkungan, dan siap pakai untuk produksi,” jelas Yusup.
Proses fabrikasi alat meliputi tahapan marking, cutting, rolling, bending, welding, assembly, wiring, dan finishing. Material utama yang digunakan antara lain besi hollow, plat galvalum, dan plat jaring stainless steel.
Dengan inovasi ini, Polindra berharap teknologi pengering biji kopi bertenaga solar cell dapat memperkuat produktivitas sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Indonesia. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





