Selain itu, Toto mengingatkan bahwa keterlibatan dalam tawuran atau demo bisa berdampak panjang, termasuk catatan kepolisian yang dapat menghambat masa depan pelajar.
“Kalau nanti adik-adik bersinggungan dengan polisi, yang repot bukan hanya kalian, tapi juga orang tua, guru, bahkan RT/RW ikut dipanggil,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKS YPK Purwakarta, R. Edi Setiadi, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah kepolisian. Pihak sekolah, kata dia, siap memperketat absensi, mengawasi siswa yang menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL), serta berkoordinasi dengan orang tua dan aparat jika ada indikasi ajakan ikut demo.
“Kami berkomitmen meningkatkan pengawasan internal dan siap menjalin komunikasi dengan Polres Purwakarta demi mencegah keterlibatan pelajar dalam aksi unjuk rasa,” ungkap Edi. (Gin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





