“Setelah diperiksa, pelaku mengaku bahwa barang bukti tersebut merupakan titipan dari seorang pria berinisial R, yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), untuk diedarkan kembali,” ungkap Yudi.
Atas perbuatannya, VRH dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat enam tahun dan paling lama 20 tahun, serta denda maksimal Rp13 miliar,” ujar perwira polisi yang dikenal murah senyum itu.
Yudi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan ruang bagi para pengedar narkotika maupun obat keras ilegal di Kabupaten Purwakarta.