“Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pemulihan bagi para korban khususnya anak-anak,” ujar AKBP Lilik.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini juga untuk mengatasi trauma atas bencana yang terjadi. Sekaligus mengurangi rasa stress dan sedih berkelanjutan bagi anak-anak dan remaja.
Kapolres menjelaskan tim trauma healing melibatkan anak-anak dalam berbagai aktivitas, seperti permainan tradisional, kuis berhadiah, dan sesi cerita. Mereka juga memberikan bantuan makanan serta alat tulis untuk anak-anak.
Selain anak-anak, warga dewasa juga mendapatkan pendampingan untuk mengutarakan perasaan mereka agar beban psikis bisa dikurangi. Konseling ini dilakukan secara personal untuk menggali akar permasalahan dan memberikan solusi agar warga bisa cepat bangkit dan pulih dari ketakutan.
“Tim trauma healing selain memberikan pemulihan psikologis dan edukasi, namun menyalurkan bantuan makanan. Semoga semua yang dilakukan Polri bisa meringankan beban para korban dan berharap semuanya segera pulih kembali,” katanya.