Ijazah Cakades di Puwakarta Diduga Bermasalah, Pencalonan Tetap Dilanjutkan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sebuah permasalahan administratif Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2021, muncul dari salah satu Calon Kepala Desa (Cakades) di Sukajaya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. Diduga, ijazah yang dimiliki Cakades nomor urut 01 itu bermasalah.

Bermasalahnya ijazah cakades yang diketahui bernama Nirwan Hermawan tersebut tidak tercantum baik di Dinas Pendidikan Purwakarta maupun Dinas Pendidikan Jawa Barat.

Berdasarkan hasil penulusuran akhis keabsahan ijazah yang dibuat pada 23 Agustus 2021, yang tertuang dalam surat Disdik Purwakarta Nomor 420/2777/Disdik dan ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto. tidak menemukan Daftar Nilai Hasil Ujian Nasional (DNHUN), SKHUN dan Daftar Nominatif Tetap (DNT) atas nama Nirwan Hermawan.

Baca Juga:  Info Penting Bagi Pengusaha! Bupati Cellica Nurrachadiana Bagikan Info Penghapusan Pajak Daerah, Buruan Simak

Ketua Pemilihan Kepala Desa Sukajaya, Cucu Solehudin mengatakan, yang menyebut ijazah nomor urut 01 bermasalah itu asumsi di luar, akan tetapi belum bisa dibuktikan secara hukum.

“Tidak ada yang bisa mengatakan ijazah nomor urut 01 palsu dan atau asli selain pengadilan,” kata dia, usai musyawarah bersama berbagai unsur pimpinan yang juga dihadiri Kepala Dinas Pemerdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Purwakarta, Jaya Pranolo, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga:  Fakta Baru Kasus Percobaan Pembunuhan Nenek di Tasikmalaya, Cucu Ingin Jual Sertifikat Tanah untuk Beli HP

Dia menegaskan pencalonan nomor urut 01 sebagai Calon Kepala Desa Sukajaya masih tetap dilanjutkan sebelum ada hasil ketetapan hukum yang inkrah dari pengadilan.

“Jadi kami tetap melanjutkan,” ujar dia.

Disinggung jika calon nomor urut 01 terpilih, dia menegaskan akan diberhentikan jika terbukti ijazahnya bermasalah.

Baca Juga:  Sempat Jadi Polemik, Akhirnya DPRD Jabar Wajarkan Perubahan RPJMD

“Jelas harus diberhentikan,” tegas Cucu.

Dihubungi terpisah, Calon Kepala Desa Sukajaya nomor urut 01, Nirwan Hermawan mengaku tetap mengikuti proses aturan dan kebijakan panitia.

Jikapun harus dianulir, dia mengaku legowo dan siap meskipun sudah mengeluarkan nominal untuk alat perlengkapan kampanye dan sosialisasi.

“Agar tidak terjadi konflik di masyarakat, saya siap apapun keputusan panitia,” ucapnya. (Gin)