Ganjil Genap di Kota Bandung, Pengamat Transportasi ITB Nilai Begini

JABARNEWS | BANDUNG – Aturan ganjil genap kendaraan di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat-Minggu dinilai masih kurang efektif untuk menekan mobilitas masyarakat. 

Pengamat Transportasi dari ITB, Soni Sulaksono Wibowo mengatakan, penerapan sistem ganjil genap hanya membuat jalanan jadi macet.

Menurut dia, aturan ganjil genap hanya sebagai bentuk kompromi karena jalan sudah tidak dilakukan buka tutup lagi, sementara ekonomi sudah mulai dibuka. 

“Beberapa tempat wisata sudah dibuka dengan pembatasan kapasitas, masa jalan ditutup. Kalau saya melihatnya sebagai bentuk kompromi, dari pada jalan ditutup,” katanya, saat dihubungi wartawan, Senin (6/9/2021). 

Baca Juga:  Dedi Mulyadi: Kantor Golkar Subang Harus Jadi Pusat Budaya

Ia pun menyebut jika aturan ganjil genap hanya diterapkan di tol sementara di tempat wisata tidak ada pengawasan, maka hasilnya akan percuma. 

“Ukuran efektifnya jangan di situ, ukuran efektifnya adalah apakah dengan ganjil genap itu penyebaran Covid-19 bisa ditahan,” katanya.

“Jangan sampai kita hanya fokus pada menutup jalan sana-sini tapi di tempat wisatanya dilepas, itu sama saja bohong,” tambahnya 

Baca Juga:  Ratusan Prajurit Kodim 0608 Cianjur Jalani Vaksinasi Tahap Dua

Ia pun menyarankan agar ke depan, tidak hanya ganjil genap kendaraan yang diterapkan, tapi ada petugas yang mengawasi tempat wisata. Sehingga, kebijakan yang dibuat dapat sepenuhnya efektif. 

“Saya kira kalau diterapkan seperti yang kemarin tidak masalah, tapi saya lihat di tempat wisata tidak ada kontrolnya,” katanya.

“Saya kebetulan antara Jumat – Sabtu ada keperluan, saya sengaja putar ke Lembang dan melihat beberapa mal yang ada di Kota Bandung, memang ada pembatasan dan pengecekan di pintu masuk, tapi di dalamnya tetap terjadi kerumunan, di cafe dan food court ada yang tidak pakai masker juga, jadi sama saja bohong,” paparnya. 

Baca Juga:  Tahukah Kamu Jenis Warna Rotator Kata Undang-Undang Lalu Lintas? Berikut penjelasannya

“Katanya mal dan tempat wisata bakal ada Satgas, memang posnya ada, tapi petugasnya tidak ada,” tambahnya. (Yan)