Hilang Sepekan, Siswi Cantik Asal Sukabumi Nyaris Jadi Korban Perdagangan Manusia

JABARNEWS | SUKABUMI – Seorang siswi SMK berinisial HK (16) nyaris jadi korban perdagangan manusia atau human trafficking oleh seseorang yang baru dikenalnya di media sosial.

Pelajar berparas cantik asal Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi itu berhasil ditemukan di sebuah vila Cipanas, Puncak, Cianjur, Kamis 21 Oktober 2021.

Sebelumnya, siswi itu yang terakhir bertemu keluarga saat pamit ke sekolah sepekan lalu. Setelah itu, korban tak bisa dihubungi dan tak memberikan kabar.

Baca Juga: Tak Seperti Daerah Lain di Bandung Raya, Kabupaten Bandung Terapkan PPKM Level 3 karena Hal ini

Orang tua siswi tersebut, MS (63) mengatakan bahwa anaknya sempat akan jadi korban perdagangan manusia oleh seseorang yang baru kenal dari sosial media.

Baca Juga:  Berikut Ramalan Zodiak untuk Gemini Hari Ini

Menurut dia, anaknya diduga dibawa oleh sindikat perdagangan manusia, dengan modus mengajak kerja di restoran yang gaji per bulannya Rp18 juta.

Beruntung, korban berhasil ditemukan setelah memberi kabar kepada temannya terkait keberadaannya di Cipanas, Puncak, Cianjur.

Baca Juga: Pekan Depan Korea Indonesia Film Festival 2021 Digelar di Jakarta dan Bandung, Ini Daftar Filmnya

“Jadi anak saya itu sempat komunikasi dengan temannya dan memberikan share location di Cipanas,” katanya kepada wartawan di Sukabumi.

Baca Juga:  Inilah Dekorasi Rumah Ramah Lingkungan Mudah Dan Unik

Dari informasi itu, pihak keluarga langsung berangkat ke Cipanas, Puncak, bersama dengan pengawalan dari anggota Polsek Gegerbitung.

Korban akhirnya ditemukan di salah satu villa di Cipanas Cianjur dan langsung dibawa pulang ke Gegerbitung, Sukabumi.

Baca Juga: Heboh Tayangan Pornografi Saat Penggerebekan Pinjol, Televisi Nasional Dinilai Langgar Etika Media

Menurut dia, anaknya mengaku awalnya berkenalan dengan perempuan bernama Sinta di media sosial, yang menawarkan pekerjaan di restoran dengan gaji menggiurkan.

“Dari sana anak saya terbujuk dan akhirnya bertemu dengan orang itu di terminal Sukaraja dan langsung dibawa ke Cipanas, Puncak,” tuturnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil: Jabar Perlu Dua Medali Emas untuk Juara Umum PON Papua 2021

Di Cipanas, Puncak, korban sulit berkomunikasi dengan keluarga, karena mendapatkan ancaman dari orang-orang yang membawanya.

Baca Juga: Peringati Hari Dharma Karyadhika, Lapas Purwakarta Lakukan Ini

“Kartu HP-nya dipotong oleh mereka, dan nomer-nomer di HP-nya semua pada diblokir. Terus tidak boleh pegang HP, selalu diawasi,” katanya.

Atas dugaan tindak pidana ini, keluarga korban berencana melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian. Pihak keluarga menduga ada upaya perdagangan manusia.

“Kemarin juga saya sudah melaporkannya dan nanti saya juga akan mengadukan lagi ke unit PPA, yang penting anak saya sekarang sudah ketemu dalam kondisi sehat,” katanya.***.