Habis Makan Ini, Puluhan Warga Jadi Korban Keracunan Massal di Kabupaten Sukabumi

JABARNEWS | SUKABUMI – Puluhan warga menjadi korban keracunan massal yang terjadi di Desa Neglasari, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Puluhan warga itu mengalami gejala keracunan yang diduga berasal dari makanan yang dibagikan dalam acara maulid nabi pada Minggu 31 Oktober 2021 malam.

Hingga Selasa 2 November 2021, korban keracunan massa di Kabupaten Sukabumi tersebut telah mencapai 56 orang. Mereka dilaporkan mengalami sudah sakit perut, diare, muntah-muntah.

Baca Juga:  Dituding Eksploitasi Putra Vanessa Angel dan Febri Andriansyah, Begini Jawaban Fuji

Baca Juga: Tok! Ini Aturan Perjalanan Terbaru untuk Berbagai Transportasi di Dalam Negeri

“Sampai hari ini warga yang terdampak keracunan di Kampung Kubang  RW 12, Desa Neglasari, Cibadak mencapai 56 orang,” ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cibadak, Daming S.

Menurut dia, sebagian korban keracunan massal di Kabupaten Sukabuni itu sudah berobat ke dokter terdekat atau bidan yang sudah serta ada yang dirujuk ke rumah sakit.

Baca Juga:  Raih Delapan Emas, Jabar Tempel Ketat Papua di Peparnas XVI 2021

Dia merunci, warga yang keracunan itu berasal dari RT 2 RW 12 sebanyak 33 orang, kemudian dari RT 1 RW 12 sebanyak 23 orang. 

Baca Juga: Hujan Deras di Lembang Bandung Barat, Banjir Bandang dan Longsor Tutupi Jalan Ini

Daming mengatakan, tim medis Puskesmas Sekarwangi telah melakukan penanganan terhadap para korban keracunan massal tersebut. Di lokasi terdampak juga sudah dilakukan pemantauan..

Saat ini, lanjut Daming, ada sekitar 47 orang dalam pemantauan dan satu orang dalam penanganan infus serta delapan orang dirujuk ke rumah sakit. 

Baca Juga:  Berkunjung Ke Cianjur Tak Bawa Bukti Negatif Covid-19, Silahkan Balik Lagi

Camat Cibadak, Lesto Rosadi mengungkapkan, puluhan warga yang diduga mengalami keracunan itu usai menyantap makanan nasi kotak dari kegiatan keagamaan.

Baca Juga: Longsor di Jalur Wanayasa, Jalur Penghubung Purwakarta dengan Subang Sempat Putus

“Warga yang ikut menghadiri acara masih didata. Hal ini sebagai penanganan pencegahan  adanya yang bergejala mual dan muntah,” katanya.***