Gerakan UMKM Bangkit Diharapkan Bisa Perkuat Ekonomi di Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Gerakan Nasional UMKM Bangkit Teguh Anantawikrama mengatakan bahwa gerakan UMKM Bangkit adalah murni sebagai gerakan sosial untuk membangkitkan lagi iklim usaha UMKM yang masih terus tertekan akibat Pandemi Covid-19 hingga saat ini.

“Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan dunia digital, karena itu perlu ada terobnosan dan gerakan yang membantu pada ranah UMKM,” kata Teguh dalam acara Gerakan Nasional UMKM Bangkit di Jabar, Sabtu 27 November 2021.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan, UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian di Jabar.

Baca Juga:  Begini Cara DKUPP Purwakarta Disiplikan Protokol Kesehatan di Pasar

Baca Juga: DPRD Jabar Ungkap Masalah Vaksinasi di Kabupaten Indramayu, Ternyata Gara-gara Ini

Baca Juga: Ridwan Kamil Dorong Masjid Kembangkan Kencleng Digital, Ini Alasannya

Oleh karena itu, Uu Ruzhanul Ulum berhatap gerakan UMKM Bangkit ini bisa memperbaiki kondisi UMKM saat ini.

“Peran UMKM sangat penting untuk penguatan ekonomi Indoensia, berharap hadirnya gerakan UMKM ini manapu membangkitkan UMKM,” ucap Uu Ruzhanul Ulum.

Baca Juga: Waduh! Ketua MPR Bambang Soesatyo Alami Kecelakaan, Begini Kondisinya

Baca Juga: Gowes Bareng, Ratusan Komunitas Sepeda di Cianjur Bersama Kodim Cianjur

Hal tersebut selaras dengan intruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan dalam forum KTT APEC Business Advisory Council (ABAC) Dialogue with Economic Leaders secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, pada Kamis 11 November 2021 lalu.

Baca Juga:  Dinkes Cianjur Laporkan Ada Dua Anggota DPRD Terpapar Covid-19

Presiden Jokowi menyampaikan dua fokus untuk mengatasi tantangan terkait hal tersebut. Salah satunya berfokus pada peningkatan pemberdayaan UMKM untuk mempercepat pemulihan ekonomi inklusif.

Menurutnya, bergeraknya UMKM tidak hanya menjadi jaring pengaman bagi masyarakat penghasilan rendah, namun juga menyerap tenaga kerja yang sangat besar. Tahun 2019, UMKM berkontribusi terhadap 52 persen PDB Asia Pasifik dan berhasil menyerap 50 persen tenaga kerja.

Di Indonesia, 64 persen pelaku UMKM adalah perempuan. Artinya, memberdayakan UMKM di Indonesia juga memberdayakan perempuan.

Baca Juga:  Tiga Perlintasan Ini Akan Ditutup, Berikut Lokasinya

Baca Juga: Terlalu! Kasus Penistaan Agama, Seorang Pria Lekatkan Alat Vital pada Kitab Suci

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Polres Cirebon Tak Melarang Warga Untuk Mudik

Presiden juga menegaskan bahwa peningkatan inklusi keuangan merupakan prioritas. Di tahun 2021, Indonesia memberikan pinjaman lunak dan bantuan lebih dari USD4 miliar bagi 17,8 juta UMKM dan usaha kecil perorangan yang terdampak pandemi.

Selain itu, Indonesia juga terus bekerja keras mendukung transformasi digital UMKM selama pandemi. Sebanyak 8,4 juta UMKM di Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk 54 persen UMKM perempuan.***