Filosofi Angklung Menurut Ridwan Kamil: Kebersamaan dan Saling Menghargai

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, selama ini angklung dipandang sebagau alat musik yang erat dengan pertunjukan seni, maupun media atau bahan untuk didiskusi dalam berbagai forum.

Menurut Ridwan Kamil, angklung punya nilai filosofis seperti kebersamaan, saling menghargai, dan kepatuhan terhadap aturan.

Ridwan Kamil menyebut, tiga aspek itu menjadi harmoni dalam sebuah permainan angklung. Banyak kehidupan secara sosial budaya dapat diterapkan melalui filosofi angklung.

Baca Juga: Tak Segan Bacok Korbannya, Ternyata Pelaku Begal Sadis di Depok Masih Berusia Muda

Baca Juga:  Lima Lokasi di Kota Bandung Ini Diusulkan Jadi Tempat Pengolahan Sampah DAS Citarum

Baca Juga: Kata Oded M Danial, Posyandu Jadi Garda Terdepan Pembangunan SDM di Kota Bandung

“Heal the world melihat sisi lain angklung sebagai healer (penyembuh) baik dari sisi aspek psikologi maupun ekonomi. Hari ini kita akan bahas ekosistem angklung di Jabar,” kata Ridwan Kamil dalam webinar internasional bertajuk Angklung Heal The World diselenggarakan secara virtual dari Kota Bandung, Sabtu 27 November 2021.

“Ti iwung nepi ka padung. Mengisyaratkan masyarakat Jabar memiliki keterikatan dengan bambu,” tambahnya.

Baca Juga: Wisata di Pangandaran Dipastikan Buka Selama Libur Nataru 2022, Wisatawan Harus Tahu Ini

Baca Juga:  Lantaran Hal Ini, PSSI pun Melaporkan Kasus Dugaan Suap ke Polda Metro Jaya

Baca Juga: Atasi Masalah Stunting, Dinkes Kota Depok Maksimalkan Pembangunan RSUD Wilayah Timur

Ridwan Kamil berharap, dengan memperingati 11 tahun angklung diakui dunia maka akan menjadi media potensial meningkatkan ketahanan budaya dan ekonomi di masa pandemi Covid-19, sesuai tema webinar ini.

Sekadar informasi, tema yang diangkat adalah ‘Angklung, The Potential Medium to Increase Cultural and Economic Resilience During the Covid-19’.

Berbagai komunitas, akademisi, seniman budayawan, pemerhati, serta pencinta angklung dalam dan luar negeri hadir sampai akhir pada acara yang berlangsung empat jam itu.

Baca Juga:  Kecelakaan Maut di Tol Cipularang kembali Terjadi, Kernet Truk Tewas Terlindas

Webinar diselenggarakan Pemda Provinsi Jawa Barat bersama Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk Unesco didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Baca Juga: Bukti Sudah Kuat, Polisi Amankan Dua Terduga Pelaku Mutilasi Ojol di Bekasi

Baca Juga: Gerakan UMKM Bangkit Diharapkan Bisa Perkuat Ekonomi di Jabar

Seperti diketahui, 16 November 2010 menjadi tanggal bersejarah bagi dunia dan membanggakan Indonesia, di mana angklung ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Unesco, organisasi PBB yang mengurusi kebudayaan.***