JABARNEWS | PURWAKARTA – Seorang ibu di Kabupaten Purwakarta mengaku anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar menjadi korban perundungan, namun aduannya ke wali kelas justru dianggap sepele.
Anak perempuan berinisial AA, siswi SD Negeri 2 Cirangkong, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, diduga kerap mengalami perundungan oleh teman sekelasnya.
Kepada ibunya, Anies Kusmiati, AA mengaku sering di-bully hingga dipukul di bagian kepala.
Bahkan pada Rabu, 3 September 2025, AA pulang ke rumah dengan tas sekolah sobek dan wajah penuh air mata.
Kasus ini terungkap setelah Anies mendapati anaknya tiba-tiba bangun di malam hari sambil menangis tersedu-sedu dan menolak berangkat ke sekolah.
Kejadian itu membuat Anies semakin yakin bahwa anaknya mengalami tekanan serius akibat perundungan.
“Tadi pagi pas disuruh berangkat sekolah, dia ketakutan sampai tidak mau sekolah lagi,” kata Anies saat ditemui, Senin, (22/9/2025).
Menurut Anies, masalah yang dihadapinya ini semakin berat karena aduannya ke wali kelas tidak ditanggapi dengan serius.
“Saya pernah datang ke rumah wali kelas mengadukan soal anak saya yang mendapat perlakuan tidak baik dari teman sekelasnya itu. Namun, wali kelas anak saya bilang itu kenakalan anak biasa,” ungkapnya.
