“Kami siapkan tempat di Pasar Pagi dan PGC. Satu tahun pertama gratis, tanpa biaya sewa kios,” kata Iing.
Namun, dinamika di lapangan tidak bisa dihindari. Beberapa pedagang menyampaikan keberatan karena kawasan Sukalila sudah terlanjur terbranding sebagai pusat usaha, terutama produk kaca dan pigura.
“Identitas usaha mereka sudah terbentuk kuat. Tapi kami yakin konsumen tetap akan mencari produk itu meski mereka berpindah,” jelasnya.
Relokasi ini juga diproyeksikan menciptakan sentralisasi ekonomi baru yang tertata dan lebih efisien bagi konsumen.
“Ini bukan sekadar pemindahan, tapi upaya untuk mempertemukan konsumen dengan komunitas usaha dalam satu area yang terorganisir,” tutup Iing. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News