“Kondisi psikologis korban masih terguncang. Kami mendampingi pemeriksaan kesehatan karena korban sempat mengeluh gatal di area kemaluannya. Secara mental juga masih tampak syok akibat kejadian ini,” kata Karina.
Korban diketahui tinggal bersama pamannya, karena ibunya bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), sementara ayahnya telah meninggal dunia.
Karina menyebut, kondisi ini membuat korban sering sendirian di rumah.
“Korban tinggal bersama pamannya karena ibunya bekerja di luar negeri. Kakaknya pun juga menjadi PMI,” tambahnya.
Karina menyesalkan sebagian besar pelaku rudapaksa ini masih sebaya dengan korban.