Menurut Lucky, kondisi ini menandakan adanya masalah serius dalam dunia pendidikan. Ia mendengar sejumlah alasan dari jajarannya, mulai dari persoalan kurikulum hingga regulasi pendidikan nasional.
Ia menyebut kasus ini sebagai pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah, sekaligus alarm bagi sistem pendidikan di tingkat nasional.
“Kita tuh membangun kabupaten dengan segala upaya, tapi kalau banyak orang-orang yang sudah umur belasan tahun, pernah sekolah, terus nggak bisa baca, ini gimana?” katanya.
Bupati Indramayu itu berharap pemerintah pusat turut memberikan dukungan agar persoalan pendidikan dasar ini bisa ditangani secara menyeluruh. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





