Daerah

Ribuan Warga Bandung Hening Sejenak di Simpang Lima dan Dago Cikapayang dalam 3 Menit untuk Indonesia

×

Ribuan Warga Bandung Hening Sejenak di Simpang Lima dan Dago Cikapayang dalam 3 Menit untuk Indonesia

Sebarkan artikel ini
Ribuan Warga Bandung Hening Sejenak di Simpang Lima dan Dago Cikapayang dalam 3 Menit untuk Indonesia
Warga Bandung berhenti sejenak di Simpang Lima untuk menyanyikan Indonesia Raya dalam kegiatan 3 Menit untuk Indonesia.

JABARNEWS | BANDUNG – Ribuan warga Kota Bandung tumpah ruah di dua titik ikonik, Simpang Lima Asia Afrika dan Dago Cikapayang. Tepat pukul 10.17 WIB, mereka serentak menghentikan langkah, laju kendaraan, hingga kayuhan sepeda untuk larut dalam kegiatan 3 Menit untuk Indonesia. Tradisi tahunan yang digelar setiap peringatan HUT RI ini kembali menyatukan berbagai lapisan masyarakat dalam lantunan Indonesia Raya yang menggema penuh khidmat.

Tradisi Tahunan yang Menyatukan Warga

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Rasdian Setiadi, menegaskan kegiatan ini telah menjadi tradisi yang rutin digelar. Menurutnya, momentum tiga menit ini menjadi kelanjutan dari peringatan detik-detik Proklamasi.

“Hari ini kita melaksanakan kegiatan lanjutan dari detik-detik proklamasi, kurang lebih durasinya 3 menit. Ini sudah kita lakukan beberapa tahun yang lalu. Tempatnya di dua titik, simpang lima dan Dago Cikapayang,” ujarnya saat ditemui di Simpang Lima usai kegiatan.

Baca Juga:  Edarkan Ganja, Seorang Sopir di Tapanuli Tengah Ditangkap Saat berada di Depan Rumah Makan

Rasdian juga menambahkan bahwa kegiatan ini terbuka bagi siapa saja. Tidak hanya komunitas sepeda dan instansi pemerintah, tetapi juga warga yang kebetulan melintas ikut berhenti sejenak untuk berpartisipasi.

“Intinya, bagaimana kita melanjutkan dan memelihara apa yang sudah direbut oleh para pendahulu kita. Minimal dengan mengenang. Kita merenung sejenak, khususnya untuk para pahlawan,” tambahnya.

Pesan Nasionalisme dan Refleksi Sejenak

Lebih dari sekadar hening sejenak, kegiatan ini sarat dengan pesan kebangsaan. Kepala Bidang Ideologi Kesbangpol Kota Bandung, Aswin Sulaeman, menyampaikan bahwa momentum 3 Menit untuk Indonesia berbarengan dengan pengibaran bendera pusaka di Istana Merdeka. Hal itu, menurutnya, semakin memperkuat makna persatuan.

Baca Juga:  Pungli Sopir Pabrik Keramik di Subang, Pelaku Raup Puluhan Juta per Bulan

“Momentum ini membuktikan bahwa masyarakat ingin ikut terlibat. Tidak ada istilah orang enggan berpartisipasi. Justru ini jadi kekuatan kita menjaga persatuan,” jelas Aswin.

Ia juga berpesan agar masyarakat Bandung tetap kokoh bersatu di tengah perubahan dan dinamika kepemimpinan.
“Kita perlukan satu bahasa. Jangan sampai terjadi perpecahan. Bandung harus bersatu lagi, jangan sampai gampang dikompori untuk diadu domba,” ujarnya.

Komunitas Ikut Bergerak

Kehadiran komunitas kreatif menambah warna dalam peringatan kali ini. Salah satunya, Komunitas Kampung Film Black Team, yang ikut serta bersama masyarakat lainnya. Ketua komunitas tersebut, Gugum Gumilar, menilai program ini mampu menumbuhkan kembali semangat nasionalisme warga Bandung.

“Jika dulu para pahlawan kita berjuang ratusan tahun melawan penjajah, masa kita malas untuk 3 menit menghormati bendera? Saya mengajak seluruh masyarakat meluangkan waktu sejenak ini, karena itu bagian dari mengenang jasa pahlawan,” ungkap Gugum.

Baca Juga:  Jangan Berani Langgar! Oded Ancam Penegakkan Hukum Akan Lebih Tegas

Bandung dan Indonesia dalam Irama yang Sama

Kegiatan 3 Menit untuk Indonesia bukan hanya simbol peringatan, tetapi juga pengingat nyata bahwa persatuan bangsa bisa dirawat melalui hal sederhana. Dalam waktu singkat, Bandung seakan menyatu dengan seluruh Indonesia, ikut bergerak bersama mengingat jasa pahlawan sekaligus meneguhkan komitmen menjaga kebhinekaan.

Momentum ini membuktikan bahwa rasa cinta tanah air tidak selalu harus diwujudkan dengan upacara megah. Bahkan dengan berhenti sejenak di tengah kesibukan, masyarakat sudah dapat menegaskan bahwa Indonesia masih berdiri kokoh di atas semangat persatuan warganya.(Red)