Rumah Deret Tamansari, Pjs. Wali Kota: Pelan-pelan Saja

JABARNEWS | BANDUNG – Kisruh rumah deret warga RW 11 Kel. Tamansari, Kec. Bandung Wetan tak kunjung selesai. Menanggapi itu Pjs. Wali Kota Bandung, M Solihin, mengimbau agar diselesaikan perlahan. Itu dilakukan melalui cara pendekatan dan terus menyosialisasikannya .

“Sesah ngalihkeun kabetah mah kedah lalalunan (Susah memindahkan kerasan itu, harus pelan-pelan). Koordinasikan saja terus, bukan dipaksa,” jelas Solihin, usai menghadiri rapat paripurna DPRD di Jl Sukabumi, Kota Bandung, Kamis (8/3/2018).

Solihin menilai kisruh ini wajar sebagai dinamika pembangunan, ada yang pro tetapi ada juga yang kontra atau ia sebut kurang berkenan.

Baca Juga:  Polsek Majalengka Kota Bubarkan Balap Liar yang Libatkan Anak-Anak

“Saya tidak menyatakan bahwa tidak setuju tapi tidak berkenan. Mungkin sosialisasi harus lebih ditingkatkan karena harus dijelaskan yang lebih detail. Jika nanti dibangun apa sih keuntungannya buat mereka. Itu harus disampaikan dan kitanya harus lebih sabar,” tegasnya.

Lanjutnya, mungkin ada cara lain yang nanti bakal dilakukan. Dan yang pasti, ia sudah meminta pihak pengembang dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk melakukan pendekatan terhadap warga yang kontra.

Baca Juga:  Kemarin, Ribuan Surat Suara Rusak dan Berlebih Dimusnahkan KPU Purwakarta

Solihin pun menerima laporan yang masih kontra sekitar 15 bangunan.

Disinggung soal banyak gesekan antara pengembang yang dibekingi ormas dengan warga yang kontra. Solihin tak melihat demikian.

Menurutnya, dinamika itu wajar. Satu sisi ada yang ingin rumahnya cepat dibangun dan segera menempatinya dan ada yang tidak setuju.

Karenanya Solihin, menyampaikan bahwa pembongkaran tetap berlangsung namun untuk bangunan yang setuju. Pembongkaran dihentikan

dilokasi yang tidak setuju.

Baca Juga:  Harga Sembako di Sukabumi Mulai Cenderung Menurun, Ini Kata Diskopdagrin

“Kasihan yang setuju dibongkar tapi tidak diselesaikan. Masa harus menunggu. Semua ingin haknya kan, Pemkot atau masyarakat. Hanya kita menghargi yang belum berkenan, walau itu tanah Kota Bandung,” tegasnya.

Begitupun soal anggapan pengembang tampak arogan. Kata Solihin, sebagai pengembang profesional meraka dituntun kontrak kerja yang terikat dengan pemerintah sehingga harus selesai tepat waktu terlebih kondisi cuaca saat ini musim hujan. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat