Sambut Indonesia Emas 2045, Bambang Tirtoyuliono Beberkan Hal Ini

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono. (Foto: Istimewa).

Sebagai informasi, pelayanan BKB dilakukan terhadap keluarga yang memiliki anak usia 0-6 tahun atau ibu hamil. Antara lain dengan mendorong perencanaan hidup berkeluarga, memahami konsep diri yang positif dan konsep pengasuhan, penekanan peran orang tua dan keterlibatan ayah dalam pengasuhan, menjaga kesehatan anak usia dini, serta pemenuhan gizi anak usia dini.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Optimalkan Mesin Parkir Elektronik Peninggalan Ridwan Kamil

Singkatnya, pelayanan BKB tidak sekedar berorientasi kepada kualitas fisik, tetapi juga kualitas psikis anak agar bisa tumbuh dan berkembang secara maksimal.

Di sisi lain, Pemkot Bandung menargetkan angka prevalensi stunting pada tahun 2024 sebanyak 14 persen. Adapun pada 2023 lalu, Pemkot Bandung menargetkan prevalensi stunting sebesar 17 persen.

Baca Juga:  PKS Jabar Dorong Inggit Garnasih Jadi Pahlawan Nasional

Berbagai upaya juga telah dilakukan Pemkot Bandung untuk menurunkan angka prevalensi stunting. Mulai dari pemberian vitamin A kepada balita, penimbangan, kegiatan Gebyar Pelayanan KB Gratis, serta pemenuhan gizi lainnya.

Baca Juga:  Hari Jadi Ke-4, AMSI Kokohkan Ekosistem Digital yang Sehat

Salah satu implementasinya juga dilakukan dengan gerakan Buruan SAE, di mana gerakan ini memungkinkan balita mendapat asupan gizi terbaik dari halaman rumah mereka. (Red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News