Daerah

Sarasehan Budaya Warnai Milad Muhammadiyah ke-113 di Bandung

×

Sarasehan Budaya Warnai Milad Muhammadiyah ke-113 di Bandung

Sebarkan artikel ini
Milad Muhammadiyah
Sarasehan Budaya Warnai Milad Muhammadiyah ke-113 di Bandung. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Gema perayaan Milad Nasional Muhammadiyah ke-113 mulai terasa di Bandung. Sebuah Sarasehan Budaya bernuansa “Maiyah-an” menjadi pembuka meriah rangkaian acara puncak yang digelar di Universitas Muhammadiyah Bandung, Senin (17/11/2025), lalu.

Acara bertema “Tadarus Budaya” ini menjadi ruang refleksi sekaligus hiburan hangat bagi para tamu dan peserta dari berbagai daerah yang telah hadir sejak hari sebelumnya bersamaan dengan dimulainya Bazar UMKM Milad Muhammadiyah.

Baca Juga:  Belasan Balita di Tasikmalaya Diduga Keracunan Usai Santap Makanan Program MBG

Sarasehan merupakan inisiatif Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat. Forum ini menghadirkan para tokoh budaya internal Muhammadiyah: Kiai Cepu selaku Wakil Ketua LSB Pimpinan Pusat Muhammadiyah, serta tiga perwakilan LSB PWM Jawa Barat, yakni Dr. Ace Somantri, Dr. Ahmad Rifa’i, dan Cecep Ahmad Hidayat, S.Sn. Hadir pula sejarawan Syafaat R. Selamet, penulis buku Pengusaha Pejuang H.M. Djamhari: Dari Muhammadiyah untuk Umat dan Bangsa.

Baca Juga:  Bupati Tasikmalaya Akhirnya Buka Suara Soal Kasus Perundungan Anak, Malah Minta Masyarakat Hati-hati

Dalam pembukaannya, Kiai Cepu menegaskan bahwa pergerakan Muhammadiyah senantiasa berpijak pada tiga pilar utama: Tauhid, Tajdid, dan Berkemajuan. Dalam konteks kebudayaan, ia menekankan pentingnya melihat seni sebagai ekspresi yang bersifat mubah dan harus ditempatkan secara kontekstual, bukan sekadar dipahami melalui teks hukum syariat yang kaku.

Baca Juga:  Polres Sergai Gagalkan Pengiriman 4 PMI Ilegal ke Malaysia, Dua Agen Wanita Ditangkap

Menurutnya, kebudayaan harus dipahami sebagai wasilah dakwah, bukan tujuan akhir. Selama ekspresi seni tidak bertentangan dengan nilai Tauhid dan akhlak mulia, seni justru dapat menjadi medium efektif penyebaran dakwah dan pembaharuan.

Pages ( 1 of 3 ): 1 23