Sebanyak 120 ASN di KBB Tunggu Hasil Swab, Kadinkes: Semoga Negatif Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Sebanyak 120 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah melaksanakan swab test dan tengah menunggu hasil pemeriksaan tersebut.

Hal itu membuat Dinas Kesehatan KBB merasa cemas, berharap hasilnya semua negatif Covid-19 atau tidak terpapar, sehingga tidak muncul klaster baru di Pemda KBB.

“Kami masih nunggu hasilnya, belum ada,” kata Kepala Dinas Kesehatan KBB Hernawan Widjajanto saat dihubungi, Minggu (13/12/2020).

Baca Juga:  Malam Minggu Polresta Bogor Amankan Ratusan Miras, Ada yang Disita Dari 5 Rumah Warga

Hermawan mengatakan ASN yang di swab tersebut adalah yang berdasarkan hasil traking pernah kontak erat dengan 14 ASN di Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) KBB, yang positif Covid-19.

Ke-120 ASN itu melakukan swab pada Senin (7/12/2020). Usai 14 ASN BKPSDM terkonfirmasi positif serta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB, Iing Solihin meninggal dunia dengan status positif Covid-19.

Baca Juga:  Mayat Perempuan Tanpa Pakaian di Serdang Bedagai Ternyata Korban Pembunuhan

Hernawan menyebutkan, saat ini ke-14 ASN BKPSDM KBB masih menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan dari petugas Puskesmas. Sementara dari jumlah itu, yang merupakan warga KBB hanya 8 orang.

“ASN warga KBB kita pantau langsung, kalau yang luar KBB kami koordinasi dengan Dinkes setempat untuk mengawasi,” tuturnya.

Ia meminta kepada ASN lain dan juga warga KBB untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang lebih meluas.

Baca Juga:  PP Persis Resmi Lantik Kepengurusan HIPPI Periode 2023-2028

Disinggung soal gedung B di kompleks Pemda KBB yang di dalamnya terdapat ruangan BKPSDM dan Disnaker KBB, saat ini sudah kembali dibuka dan beroperasi seperti sediakala usai ditutup selama empat hari.

“Untuk kantor gedung B sudah dibuka lagi, sterilisasinya dilakukan empat hari sejak munculnya kasus,” pungkasnya.