Melalui kebijakan ini, sebanyak 43 ribu anak berhasil mendapat akses pendidikan. Herman pun memastikan bahwa sekolah swasta dan madrasah di bawah Kementerian Agama masih memiliki ruang partisipasi.
“Program ini bisa menolong 43 ribu anak, itu luar biasa. Tapi ruang untuk partisipasi swasta itu masih terbuka,” tegasnya.
Di sisi lain, Forum Kepala Sekolah SMA Swasta (FKSS) Jabar mencatat, keterisian kursi di sekolah swasta baru mencapai 20-30 persen. Bahkan, beberapa sekolah melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan jumlah siswa sangat terbatas.
Ketua FKSS Jabar, Ade Hendriana, menegaskan bahwa proses penerimaan siswa baru masih dibuka hingga batas pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada 31 Agustus 2025.
“Walaupun MPLS sudah berjalan, kita tetap menerima murid baru sampai batas akhir Dapodik,” ujarnya, Selasa (15/7/2025). (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News