Namun, Nurdin mengakui bahwa sisa anggaran tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri mengingat potensi bencana hidrometeorologi meningkat pada musim hujan akhir tahun.
Jika dana BTT tidak mencukupi, Pemkab Garut siap mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat atau pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kalau pun kurang, mudah-mudahan nanti kita bisa minta ke provinsi atau ke pusat. BNPB juga alhamdulillah selalu memberikan support kepada kita,” ucapnya.
Ia menambahkan, Pemkab Garut telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga April 2026, yang menginstruksikan seluruh perangkat daerah untuk siaga menghadapi potensi bencana.
“Kalau melihat potensi klimatologi, Desember ini merupakan puncak musim hujan,” kata Nurdin. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





