Meski kondisi para siswa telah membaik, Dinkes tetap melakukan langkah antisipatif. Rizali berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Kami berharap ini yang terakhir, tidak ada lagi kasus seperti ini,” katanya.
Menurut Rizali, menu MBG yang dikonsumsi para siswa terdiri dari bubur kacang, puding atau jeli, serta keju. Saat ini, sampel makanan tersebut sedang diuji laboratorium untuk memastikan penyebab dugaan keracunan.
“Kami periksa semua bahan makanan untuk memastikan penyebabnya. Hasilnya akan diketahui setelah uji laboratorium selesai,” ujarnya.
Rizali menambahkan, insiden ini merupakan kasus kedua dugaan keracunan makanan MBG di Ciamis. Sebelumnya, kasus serupa terjadi di Kecamatan Pamarican yang menimpa 118 orang.